Thursday 10 May 2007

REFLEKSI EMPAT DASAWARSA

UCAPAN TERIMA KASIH

Atas kontribusi dan dukungannya REFLEKSI PERINGATAN 41 TAHUN LPHAM berjalan dengan sukses, untuk itu secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan beberapa orang dan lembaga seperti:


IBU SRI PRINCEN
WILANDA PRINCEN
HAMID HUSEIN
ASMARA NABABAN
DADANG TRISASONGKO
MOHAMAD SOBARI
ORI RAHMAN
MELANI
DR. SYAHRIR
HANA RAMBE
INDRO TJAHJONO
HAMDAN ZOELVA
AM FATWA
ABDUL HAKIM GARUDA NUSANTARA
IMPARSIAL
PARTNERSHIP FOR GOVERNMENT REFORM
DEMOS
KONTRAS
APA KATA MEREKA DI 41 TAHUN LPHAM

“Indonesia memerlukan banyak pemberontak sebagaimana yang dilakukan Poncke, karena sikap tunduk sering berujung pada banyaknya tindakan zalim.”

Muhamad Sobari (Direktur Kemitraan)


“Saya berguru pada Poncke semasa menjadi tukang kliping berita di Liga Demokrasi, sikap hidup Poncke yang berani mengatakan kebenaran telah mengilhami dirinya untuk menjadi orang yang kritis terhadap orde baru.”

AM Fatwa (Mantan Sekretaris Liga Demokrasi-1963)


“Empat dasawarsa umur perjalanan HAM yang dipelopori LPHAM di Indonesia sebenarnya banyak mengalami kemajuan terutama di bidang instrumentasi dan kebijakan makro yang memfasilitasi penghormatan HAM, namun itu semua tidak di ikuti oleh kebijakan subtansial pemerintah yang masih belum mau dan mampu melawan dan melenyapkan impunitas.”

Asmara Nababan (Dewan Penasehat LPHAM)


“Walaupun Poncke seorang pejuang yang agung, konsisten dan apa adanya tapi ia tetap manusia yang memiliki perasaan yang mudah tersentuh. Ia sering menangis ketika saya menyinggung ingatannya tentang sebuah peristiwa dan seorang sosok yang erat dengan perjalanan hidupnya”

Hana Rambe (Mantan Jurnalis Harian Indonesia Raya)


“ sosok Poncke merupakan figur yang jarang ditemukan pada era saat ini, karena Poncke dengan LPHAM nya telah merintis wacana HAM menjadi sebuah gerakan. Sebuah wacana yang kini malah berubah menjadi sebuah aktivitas non gerakan, HAM hanya menjadi sebuah wacana advokasi, katanya. Untuk meningkatkan gradasi tersebut, Indonesia tidak hanya membutuhkan para ‘agamawan’ HAM tetapi juga para ‘mujahid’ HAM seperti Poncke.”

Indro Tjahjono (Mantan Koordinator INFIGHTS/SKEPHI)