Wednesday 25 April 2007

OBITUARI

PENGUNGKAP PERTAMA KEJAHATAN ORDE BARU PONCKE PRINCEN TUTUP USIA

Oposan abadi itu telah tiada. Tokoh pejuang hak-hak asasimanusia Haji Cornelis Poncke Princen meninggal dunia Jum'at dini haripada usia 77 tahun. Maka sejak pagi hari teman-teman aktivis antiOrde Baru sudah memenuhi halaman rumah kediamannya Jalan ArjunaIII/24 Jakarta Timur. Dari rumah duka itu berikut laporan korespondenSyahrir
Princen sebelumnya lumpuh karena beberapa kali mengalami stroke।"Poncke selama ini konsisten memperjuangkan demokrasi dan HAM," kataRahman Tolleng yang bersama Poncke pernah ditahan selama dua tahunpada 1974. Sebelum peristiwa Malari, Poncke sudah beberapa kaliditahan pihak Kopkamtib. Bahkan ia pernah merasakan beratnya ditahandi Gang Buntu, kamp tahanan Satgas Intel Kopkamtib di Kebayoran Lama.Tempat ini dikenal sebagai tempat penyiksaan yang paling seram diseluruh Indonesia. Tempat tahanan yang mirip kamp interogasi tahananGang Buntu hanyalah kamp tahanan Jalan Gandhi di Medan. Tetapi Poncketidak pernah bisa diintimidasi atau ditakut-takuti pihak militer.Bukankah ia sudah biasa diinterogasi baik oleh TNI maupun KNIL,tentara Belanda. Poncke Princen dikenal konsisten berjuang sejakjaman kolonial Belanda, zaman Sukarno dan zaman Soeharto. Yangmengkhawatirkannya adalah terlalu banyak pertumpahan darah diIndonesia.Poncke Princen : Kita tentu musti mengetahui juga bahwa darah banyakorang mengalir sebelum kita menjadi merdeka dan bahwa sewaktu kitamerdeka banyak darah yang lain yang mengalir kembali. Ada peristiwa'65, ada peristiwa Darul Islam, ada peristiwa perang saudara danlain-lain.Sebagai serdadu Belanda ia bergabung dengan pejuang-pejuangkemerdekaan dari pihak kiri. Tetapi hampir saja ia dibunuh mereka.Iadiselematkan tentara Siliwangi yang dipimpin Kolonel Kemal Idris.Maka tidaklah mengherankan jika Kemal, jenderal yang sudah sepuh ituyang dahulu melawan Soekarno maupun Soeharto juga hadir di rumahduka. Poncke memang merupakan seorang tokoh yang kritis yang selalumengambil peran oposan di setiap zaman. Ia seorang yang pantangmenyerah, mendengarkan kata hatinya dengan baik dan tidak takutmemikul akibatnya.Menurut Hana Rambe penulis biografinya, ia pernah mendengarkan siaranRadio Australia. Seorang pendeta mengutip ayat Perjanjian Baru.Bunyinya antara lain:Ketika Aku haus, kau tak datang memberiku minum.Ketika Aku seorangasing, kau tak memberi Aku tumpangan. Ketika Aku telanjang kamu tidakmemberi Aku pakaian.Ketika Aku sakit dan dalam penjara kamu tidakmelawat Aku. Ayat-ayat ini dikenal Princen dengan baik karena ia pernah menjadicalon pastor. Inilah jawaban yang dicarinya. Menolong orang lain padasaat mereka memerlukannya. Meski demikian Poncke tetap bertahan padakeyakinannya. Ia dikuburkan sebagai seorang Muslim. Ketika di penjaraacapkali pun ia menganjurkan teman-temannya untuk membaca Al Quran."Ini buku yang baik," katanya kepada teman-temannya yang beragamalain.Poncke selalu berusaha berdamai dengan dirinya sendiri. Pada saat iameninggal hanya teman-teman ex penjaranya saja yang hadir bersamasejumlah mantan aktivis HAM dan beberapa tentara ex Divisi Siliwangi.Tidak ada utusan pemerintah yang hadir. Padahal ia sebagai pemegangBintang Gerilya yang pada awal kemerdekaan diberikan oleh Soekarno,sebenarnya berhak dikuburkan di Taman Pahlawan. Tetapi menurutWilanda Princen, putrinya Poncke, bapaknya sebelum meninggal sudahmemesan agar ia tidak dikuburkan di Taman Pahlawan karena disanaterdapat banyak koruptor dan pengkhianat bangsa.Namun sudah sepatutnya bila salah seorang wakil pemerintah hadir padapemakaman Princen. Bukankah Princen pun seringkali membelaPDI-Perjuangan dan Megawati ketika Mega masih dalam posisi tertekan?Poncke Princen : Ini permulaan dari peridode yang baru dimana kitapada saat ini kita mulai berpikir mengenai "the rea valuesl" mengenainilai-nilai yang benar. Saya kira saat ini saatnya untuk mengkoreksiapa yang perlu dikoreksikan untuk mencapai suatu Indonesia yang lebihbagus dan yang lebih indah. Kalau saya boleh tambah sedikit dari dirisendiri, adalah karena saya punya istri dan saya punya anak buah matiuntuk itu. Dan saya bilang ya mengapa demikian oleh karena dalam halitu saya sudah menyatu dengan bangsa Indonesia.Tetapi menurut seorang temannya jasa terbesar pendiri LBH dan LP HAMini adalah ketika ia mengunjungi Purwodadi di tahun 1968. Berkatpemberitaan dan protes Ponckelah sehingga Soeharto,Panggabean danSurono menghentikan pembunuhan massal di Purwodadi,Jawa Tengah.Padahal setelah pemberontakan di Blitar Selatan, pada 1967, Soehartosudah menginstruksikan untuk membunuh ribuan tapol di kantor-kantorKoramil dan KodimTetapi hari ini yang mencolok, tidak banyak bekas tapol PKI yangdatang ke pemakaman Poncke Princen yang pernah aktif di Liga AntiKomunis semasa Soekarno. Poncke sendiri setelah peristiwa Purwodadiditangkap Kopkamtib dengan tuduhan Komunis, karena kakaknya menurutKopkamtib adalah anggota Partai Komunis Belanda. Tetapi sesungguhnyaSoeharto dan tentara itu sangat takut pada sikap non-kompromiPrincen.
Kompas, Pengungkap Pertama Kejahatan Orde Baru, Poncke Princen Tutup Usia, Jum’at, 22/02/2002